Pernah dengar PNPM ya. Tentu saja karena PNPM merupakan program nasional. Dan kebetulan Desa Pucung juga salah satu sasaran program PNPM ini. Nah, menariknya program di desa ini terasa seperti angin lesus saja. Rame dibicarakan, setelah itu meninggalkan kerusakan bencana. Dan saya kira juga terjadi di desa PNPM.
Kasus di Desa Pucung, yang terjadi adalah program dialokasikan untuk membuat jalan antar desa. Rata-rata pelakunya adalah bapak-bapak. Mereka merancang jalan ke dusun Karang Jati adalah yang paling penting, sehingga harus dibuat. Itu kesepakatan para laki-laki desa waktu itu. Akhinya jalan dibuat, dan jadilah. Tetapi, belum genap 1 bulan, jalan sudah mlorot alias rusak. Mereka kemudian merancang lagi perbaikannya. Jembatan pun jadi. Lagi-lagi jembatan hancur diterjang banjir sebelum bisa dipakai penghubung warga desa. Hingga sekarang, masalah ini masih membekas bahwa organisasi yang dibentuk negara sangat-sangat rapuh dan masih dimiliki oleh laki-laki. Keputusan-keputusan penting di desa masih didominiasi oleh laki-laki. Semestinya, organisasi rakyat yang dibentuk oleh rakyat tanpa intervensi negara seperti kelompok perempuan pucung maju dilibatkan. Dan kejadikan ini adalah potret umum masalah pembangunan di desa-desa seantero nusantara.
No comments:
Post a Comment