Pucung Maju

Pucung Maju adalah nama sebuah koperasi dan sekaligus kelompok wanita tani di Desa Pucung Kec.Bancak Kab.Semarang Jateng. Letaknya lebih dekat dengan kota Salatiga, sekitar 15 km ke arah timur laut.

KONTAK PERSON:

Darojah-081318490336

Wednesday, November 17, 2010

Perempuan Dusun itu Mendorong Pendirian Koperasi Lagi di Dusun Lain



Setelah berhasil mendirikan Koperasi Perempuan Pucung Maju, kader-kader koperasi di Desa Pucung yang berada di Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang mendorong berdirinya koperasi baru yang bernama Amanah. Koperasi baru ini didirikan oleh 21 perempuan desa yang berada di Dusun Krajan IV atau dikenal juga Pucung Kidul, Duren dan Kidul Sawah. Awalnya, warga dusun Krajan IV tidak memiliki kelompok perempuan yang focus pada simpan pinjam. Setelah mengetahui adanya koperasi pucung maju, warga Dusun Krajan IV ingin juga mendirikan koperasi sebagai upaya untuk membangun lembaga ekonomi di tingkat dusun.
“Sebenarnya, dulu ada beberapa warganya yang ingin bergabung, tetapi karena jaraknya cukup jauh dengan dusun Krajan II, mereka enggan untuk bergabung”, ujar Darodjah Ketua Koperasi Pucung Maju. “Setelah tiga tahun berlalu, dan koperasi Pucung Maju sudah berkembang, kami dari pengurus punya inisiatif mendorong mereka untuk membangun sendiri koperasinya”, tambahnya.

Sebelum pendirian, tiga kadernya mengikuti acara rutin Koperasi Pucung Maju yang dilakukan di rumah ketuanya, Darodjah. Dalam pertemuan tersebut, kader-kader baru ingin mengetahui seluk beluk koperasi dan ingin belajar secara langung. Pertemuan yang kebetulan dihadiri oleh pengawas koperasi Pucung Maju yakni, Edy Musyadad membicarakan bagaimana teknis pendirian koperasi. Selain itu Edy Musyadad juga menyinggung bahwa di berbagai desa di Jawa Timur meliputi Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Tulungagung serta Kabupaten Madiun telah berdiri koperasi di tingkat dusun dengan keanggotaan 20- 100 orang. Kader-kader tersebut kemudian terpicu dan merencanakan untuk menghubungi warga dusun untuk mensosialisasikan tentang pengalaman koperasi perempuan di berbagai wilayah di Jawa Timur seperti yang digambarkan Edy Musyadad. Apalagi, Edy Musyadad menjanjikan akan mensupport koperasi-koperasi perempuan di Pucung dengan mendatangkan peneliti dari Universitas Brawijaya yang berhasil menemukan kompor praktis yang dinamakan Kompor Biomass UB-03 yang bahan bakarnya kayu dan sampah sekitar rumah (bonggol jagung, ranting, dll). Dalam kesempatan itu, juga diputar film pendek tentang kompor tersebut. Kompor ini nantinya akan dibagian untuk memperkuat koperasi bagi yang sudah berdiri dan mendorong pendirian koperasi bagi dusun yang belum ada koperasinya.

Setelah acara tersebut, kader-kader Karajan IV bergerak dan mengorganisasikan warganya untuk mendirikan koperasi. Dalam waktu 3 minggu, akhirnya, tanggal 16 November yang lalu kurang lebih 21 orang berkumpul dan sepakat mendirikan koperasi perempuan yang bernama Amanah. Dalam  kesempatan itu, ketua dan sekretaris Koperasi Pucung Maju menyempatkan diri untuk menjadi pembicara sekaligus tutor dalam proses pendiriannya.

Ada beberapa kesepakatan penting malam itu yang dihasilkan. Nama koperasi yang dipilih adalah Koperasi Amanah. Kemudian pengurusnya sebagai berikut Ketua : Siti; Sekretaris: Suliyem; dan Bendahara : . Adapun aturan pokok dalam koperasi adalah Simpanan Pokok (SIMPO) yang dibayar sekali selama menjadi anggota sebesar Rp. 20.000. Dan Simpanan Wajibnya (SIMWA) disepakati sebesar Rp.1.000 yang dibayarkan setiap kali pertemuan minggu kedua hari selasa malam. Selebihnya simpanan sukarela (SIMLA) besarnya terserah anggota karena ini sifatnya tabungan anggota yang bisa diambil sewaktu-waktu, tidak seperti SIMPO dan SIMWA yang boleh diambil kalau keluar dari anggota koperasi. Untuk meningkakatkan pendapatan, koperasi Amanah mematok jasa 1% per pertemuan.

Dalam pertemuan pertama itu, Basyir, dari Seketaris Koperasi Perempuan Pucung Maju menjelaskan tentang bagimana pentingnya mencatat aktivitas koperasi dalam berbagai buku, antara lain, buku kas, buku anggota, buku simpanan, buku pinjaman, dan buku pendapatan. Dengan dijalankannya proses pencatatan dalam berbagai buku ini nantinya sebagai basis penelusuran pembagian sisa hasil usaha yang akan dibagikan menjelang lebaran tahun depan. Karena jika tidak dicatat, maka proses pembagian SHUnya dipastikan akan rumit dan akan membuat anggotanya kabur. Pengalaman dari Pucung Maju, dengan berbagai pembukuan yang dilakukan, memberikan rasa transparansi antara pengurus dan anggota selain itu juga mempermudah pertanggungjawaban pengurus di akhir tutup buku.

Pendirian koperasi bagi warga dusun ini dirasa sangat membantu mereka dalam mendukung keuangan keluarga. Karena selama ini, rata-rata warga Dusun Krajan IV adalah petani dengan lahan sempit dan sebagain menjadi buruh tani dengan penghasilan dibahah Rp. 10.000 per harinya. Kebutuhan akan uang cepat selama ini tidak bisa terpenuhi karena tidak ada lembaga keuangan yang sampai ditingkat dusun dalam pelayanannya. Seperti diketahui, Desa Pucung ini sangat terpencil yang terletak diantara perbatasan kecamatan Suruh dan Pabelan yang justru lebih dekat dengan Kodya Salatiga dibanding ibukota Kabupaten Semarang, yakni Ungaran. Geografis yang terpencil inilah yang membuat Desa Pucung terisolir dari dunia luar dan fasilitas publik yang mereka butuhkan.

Maka, dengan adanya koperasi ini menambah lagi semangat Desa Pucung untuk lebih maju dan bisa menyelesaikan satu masalah yang berpuluh-puluh tahun mereka hadapi, yakni ketiadaan lembaga ekonomi yang kerakyatan. Berdirinya koperasi ini diharapkan bisa memicu dusun lain untuk meniru Koperasi Perempuan Pucung Maju dan Koperasi Amanah. Sehingga semua dusun ada koperasinya karena tidak mungkin warga dusun lain bergabung ke koperasi ini karena letaknya yang sangat berjauhan dan dipisahkan sungai dan bukit. Kita tunggu....setahun lagi seperti apa wajah Dusun Krajan IV Desa Pucung Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. Semoga Desa Pucung lebih maju lagi, dan bisa menjadi percontohan dalam membangun lembaga keuangan desa yang berbasis anggota seperti koperasi.

No comments: